
Kahar mengatakan, meski saat ini di lokasi kejadian cuaca kurang mendukung, upaya pencarian tetap dilakukan. Menurutnya, sesuai keterangan pihak perusahaan dan saksi mata, tinggal tiga orang korban yang belum ditemukan dan diduga tertimbun material tanah bercampur pasir dan batu di lokasi kejadian.
Nama-nama ketiga korban itu yakni Aeb, Maman dan Awi. Mereka adalah penduduk lokal dan karyawan PT ANA, anak perusahaan Astra Group yang membangun perkebunan sawit di Kabupaten Morowali, daerah pemekaran Kabupaten Poso pascakonflik.
Kahar menjelaskan, 142 personel polisi termasuk anggota Brimob dikerahkan melakukan penyelamatan, evakuasi dan pencarian korban sejak peristiwa itu terjadi, Selasa pukul 12.00 Wita. Mereka dibantu personel TNI, PNS dan masyarakat setempat. PT ANA juga mengerahkan tiga unit kendaraan alat berat jenis excavator untuk melakukan penggalian. Suhirman mengemukakan, luas kawasan yang tertimbun longsor mencapai sekitar satu hektare dengan ketebalan timbunan mencapai 10 meter lebih.
Musibah tanah longsor itu menewaskan 10 orang dan melukai 18 lainnya. Korban adalah karyawan perusahaan PT ANA yang saat itu tengah beristirahat makan siang di barak usai menggali pasir-batu. Material itu sedianya untuk menimbun jalan dalam kompleks perkebunan sawit. Yudi