Dihadapan petugas korban menceritakan, peristiwa itu terjadi Senin (12/10) sekitar pukul 09.00 WIB di sekolah Jalan Gatot Subroto Kelurahan Besusu Barat Kecamatan Palu Timur. Saat dirinya dan rekannya terlambat ikut apel pagi di Sekolah, Korban bersama rekannya, akhirnya dihukum dengan cara berdiri tepat persisi disamping mobil pelaku diparkir. Karena merasa kesal, akhirnya korban dan rekannya, mencoret mobil pelaku dengan menggunakan kuku.
“ Saya tidak sengaja coret mobil itu, saya kira coretan saya bisa dihapus, eh ternyata tidak bisa dihapus. Tapi sebelumnya, teman saya yang lebih dulu coret mobilnya, baru saya ikutan.” Ungkap korban.
Karena, melihat mobilnya dicoret sama korban, akhirnya oknum Guru Bidang Studi Sejarah Kelas I, naik pitam dengan menganiaya korban dengan cara menampar serta memukul korban dibagian kepala, sehingga membuat korban jadi pusing.” Mungkin karena saya sudah terlambat terus coret mobilnya, dia langsung pukul saya. Tapi herannya, ko cuman saya yang dipukuli hingga kepala saya jadi pusing. Padahal, teman saya juga yang lebih dulu mencoret mobilnya, tapi tidak dipukulnya.” Bebernya.
Karena, melihat mobilnya dicoret sama korban, akhirnya oknum Guru Bidang Studi Sejarah Kelas I, naik pitam dengan menganiaya korban dengan cara menampar serta memukul korban dibagian kepala, sehingga membuat korban jadi pusing.” Mungkin karena saya sudah terlambat terus coret mobilnya, dia langsung pukul saya. Tapi herannya, ko cuman saya yang dipukuli hingga kepala saya jadi pusing. Padahal, teman saya juga yang lebih dulu mencoret mobilnya, tapi tidak dipukulnya.” Bebernya.
Akibat Hentakan tangan kosong oknum guru ke bagian kepala korban, sehingga membuat kepala pelajar kelas III IPS tersebut kesakitan, bahkan kepalanya terasa pening dan tidak bisa pulang menggunakan motor akibat penganiayaan dideritanya waktu itu.
Ditempat yang terpisah, Kepala Sekolah SMA 1 Palu, Drs Abd Charis Msi, yang dikonfirmasi media ini per telefon, mengungkapkan, kalau peristiwa penganiayaan yang dilakukan oleh bawahannya itu memang benar terjadi, pihaknya sudah melakukan pemanggilan dan disertai teguran terhadap pelaku. “ Saya sudah panggil pelakunya, dan dia mengakui perbuatanya. Sebenarnya kejadian ini tidak perlu diberitakan, emang pantas diberitakan.” Terangnya.
Sementara itu ayah korban yang ditemui kemarin di Polres Palu mengaku, seharusnya peristiwa ini tidak perlu terjadi, oknum guru tersebut harus melakukan pembinaan terhadap siswanya, bukan melakukan penganiayaan seperti itu. “ Kalau mau diganti rugi itu tidak masalah persoalan coret mobil, tapi jangan melakukan penganiayaan seperti itu, apalgi anak saya sampai mengalami pusing-pusing setelah di pukul sama gurunya.” Tegasnya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal ( Reskrim) Polres Palu AKP Darno yang dikonfirmasi via SMS semalam, membenarkan aduan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum guru tersebut. Sementara ini pihaknya masih melakukan pendalaman terkait laporan dari korban penganiayaan itu. “ Saat ini kami masih melakukan pendalaman aduan dari korban. Yang jelas kami akan melakukan pemanggilan terhadap pelaku untuk dimintai keterangannya.” Imbuh Darno sapaan akrabnya. Yudi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar