Palupost.com - Kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di wilayah hukum Polres Palu, Bulan Januari lalu hinnga saat ini, mengalami penurunan. Tapi volume meninggal dunia justru meningkat. Demikian dikatakan Kasat Lantas Polres Palu AKP Edwwi Kurniayanto SH SIK.
“Percuma saja jumlah lakalantas menurun, tapi korban yang meninggal naik. Kalau bisa jumlah korban meninggal dunia juga harus turun untuk bulan terakhir Tahun ini,” ungkap Edwwi.
Untuk menekan angka kematian itu, Satlantas Polres Palu akan selalu mengadakan berbagai penyuluhan akan pentingnya keselamatan berkendara di jalan. Melalui sejumlah media, dan papan imbauan di setiap wilayah rawan kecelakaan. “Bukan hanya petugas, kesadaran pengguna jalan dalam berkendara juga sangat diharapkan. Sebab tak jarang kecelakaan terjadi karena faktor kesalahan pengendara (human error),” kata Kasat Lantas.
Dari data yang berhasil dihimpun, Dari bulan Januari 2009 peristiwa kecelakaan sebanyak 548 kasus laka, Luka berat 45, luka ringan 703 dan merenggut 38 nyawa, dibandingkan dengan Tahun 2010, dari awal Januari hingga saat ini mengalami penurunan menjadi 320 kasus laka, yang mana mengalami luka berat 17, luka ringan 428 dan merenggut 38 nyawa.
Kasus Kecelakaan Lalu Lintas (Lakalantas) di Kota Palu, hingga pertengahan November 2010 mengalami penurunan, jika dibandingkan dengan tahun 2009 lalu. Satuan Lalulintas Polres Palu, Kamis (25/11) kemarin, tercatat dari Januari hingga Minggu ke dua November 2010 kasus Lakalantas mencapai 320 kasus, dengan rincian korban meninggal dunia 30 orang, luka berat 17 kasus, luka ringan 428 kasus. Khusus untuk bulan November sampai dengan pekan ke dua November jumlah lakalantas yang meninggal dunia tercatat 9 kasus.
“Semuanya diakibatkan dari beberapa factor, diantaranya, kondisi jalan yang rusak, penerangan lampu jalan pada waktu malam hari. Semuanya dianalisa sebagian besar dijalan Gusti Ngurahrai, Jalan Cumi-cumi, dan jalan Ponegoro.” Kata Edwwi.
Sementara itu, dari pantauan media ini di Satlantas Polres Palu, Ratusan kendaraan roda (Ranmor) milik pelajar SMA dan SMP di Kota Palu, terjaring razia yang digelar Polisi disejumalah sekolah-sekolah.
Edwwi menerangkan, razia pelajar yang membawa kendaraan adalah bagian dari operasi Patuh lalu lintas, untuk memberikan pembinaan terhadap pelajar yang belum memiliki SIM atau pelajar yang belum layak mengendara. “Ada ratusan sepeda motor yang kami amankan selama kurang lebih empat hari operasi di sekolah-sekolah,” katanya. Lanjut Eddwi, menjelaskan beberapa pelajar yang membawa kendaraan ada sebagian yang umurnya sudah mencukupi memiliki SIM tapi belum memiliki SIM, sementara pelajar lainnya khususnya pelajar SMP belum layak memiliki SIM karena umurnya belum mencukupi.
Bagi pelajar yang sudah berhak mengurus SIM diarahkan untuk mengurus SIM dan bagi yang belum layak karena umurnya belum cukup, orangtua masing-masing diarahkan untuk tidak mengizinkan anak mereka membawa kendaraan, tapi jika ke sekolah sebaiknya diantar orang tua. “Operasi ini masih akan terus dilakukan ke sekolah-sekolah di Kota Palu,” ujarnya.
Menurutnya, pihak sekolah seharusnya juga berperan penting menyampaikan ke masing-masing siswanya, bagi yang sudah layak memiliki SIM untuk membuat SIM, sementara yang belum layak agar diberi pemahaman agar jangan dulu membawa kendaraan. “Kami berharap pihak sekolah juga berperan memberi pemahaman tertib lalu lintas di sekolah masing-masing,” jelasnya. Yudi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar