Palupost.com – Sebanyak empat orang mengalami luka akibat tembakan senapan angin saat bentrokan antarwarga di perbatasan Desa Karawana dan Desa Soulowe patua, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, yang pecah Kamis (3/2) sore. Para korban tidak dibawa ke rumah sakit karena warga setempat beranggapan bahwa luka yang diderita tidak parah.
Keempat korban itu menderita luka pada paha dan wajah. Identitas mereka belum diketahui karena bentrokan masih berlangsung di tengah persawahan yang berada di antara dua desa bertetangga. Bentrokan itu melibatkan ratusan warga. Mereka menggunakan senapan angin, bom rakitan, dan benda keras. Bom rakitan yang dipakai terbuat dari serbuk korek api yang diisi dengan paku dan pecahan kaca. Tidak ada korban jiwa yang jatuh akibat ledakan bom rakitan atau dum-dum saat bentrokan terjadi.
Puluhan petugas polisi yang sebelumnya berjaga-jaga di lokasi bentrokan tak mampu menghentikan bentrokan antarwarga. Polisi mundur untuk menghindari ledakan bom rakitan dan peluru senapan angin. Begitu polisi mundur, aksi warga makin tak terkendali. Mereka saling tembak dengan dum-dum dan lempar batu di lokasi bentrokan yang berada di persawahan.
Sebuah pondok yang berada di persawahan ludes terbakar. Dalam bentrokan di persawahan itu, seorang warga mengalami luka terkena dum-dum dan sudah dievakuasi dari lokasi itu. Polres Donggala telah mengerahkan dua peleton pasukan Samapta Bhayangkara (Sabara) untuk menghentikan bentrokan itu. Namun hingga kemarin sore, bentrokan belum berhenti.
Bentrokan antarwarga di Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, itu telah terjadi lima kali selama sebulan terakhir. Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Sigi telah turun tangan mencari solusi mendamaikan warga yang berseteru. Namun, bentrokan masih terus terjadi. Kabupaten Sigi baru dimekarkan dari kabupaten induk, yakni Kabupaten Donggala padaTahun 2008 lalu. (yud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar