Selasa, 12 Oktober 2010

11 Tewas 3 Masih Dalam Pencarian Akibat Tanah Longsor Morowali


Palupost.com - Sedikitnya 11warga tewas dalam peristiwa bencana tanah longsor di Dusun Bungini Desa Bunta Kecamatan Petasia Kabupaten Morowali pada Selasa siang (12/10) kemarin sekitar pukul 12.00 Wita. Dari bencana  yang mengakibatkan Satu Perusahaan yang bergerak dibidang tekhnik  PT Ana tertimbun oleh  tanah itu, serta  tiga korban belum ditemukan.

Informasi di yang berhasil dihimpun media ini menyebutkan, 11 jenazah warga yang tertimbun oleh musibah tersebut  berhasil dievakuasi oleh pihak Kepolisian dari Polres Morowali, Brimob, TNI, dan dibantu oleh sejumlah warga yang berdekatan dengan lokasi8 tersebut. Dan tiga korban lainnya yang diduga tertimbun masih dalam upaya pencarian.

Perusahaan itu tertimbun longsoran tebing setinggi 70 meter akibat hujan deras yang turun sejak Malam hingga siang. Tebing yang mengelilingi Dusun Bungini pun tergerus dan longsoran tanahnya menimpa Perusahaan tersebut.
Tim SAR gabungan bersama masyarakat yang selamat bekerja dengan alat apa adanya tidak lama setelah longsor terjadi.

Pelaksana Harian Kabid Humas Polda sulteng Kompol Kahar Muzakkir, yang dikonfirmasi media ini via SMS, membenarkan terjadinya tanah longsor di Desa Bunta Kabupaten Morowali yang menewaskan warga diperkirakan berjumlah 14 orang tersebut. “ Pasca tanah longsordi Dusun Bungini Desa Bunta Kecamatan Petasia tepatnya di PT Ana, pihak Polres Morowali yang dibantu TNI dan sejumlah masyarakat sudah melakukan upaya  pencarian terhadap korban yang tertimbun.”

Sampai saat ini upaya pencarian masih terus dilakukan untuk mencari sejumlah warga lagi yang diduga tertimbun tanah longsor tersebut. “ Sampai saat ini sudah 11 orang warga yang tewas tertimbun tanah longsor berhasil dievakuasi, 18 korban luka-luka, yang masih tertimbun diperkirakan 3 orang lagi, serta kenderaan operasional Perusahaan tersebut berupa Dump Truk 7 unit, Escavator 1 unit, dan kenderaan roda dua 6 unit turut tertimbun akibat longsoran itu.” Tegas Kahar.

Hingga tadi malam, proses evakuasi pencarian terhada korban longsor di Dusun Bungini yang diduga masih tertimbun masih belum ditemukan. Meski tidak mengalami kendala berat akibat medannya licin, ada dua alat berat yang diturunkan untuk membantu tim gabungan melakukan upaya pencarian, belum ada titik terang keberadaan jasad korban yang tertimbun.

Kapolres Morowali AKBP Suhirman, Sik. Msi menegaskan, pihaknya akan terus melakukan upaya maksimal, hingga jasad ketiga korban berhasil ditemukan.
"Meski belum ada tanda-tanda keberadaan ketiga jasad korban, kami akan tetap melakukan upaya maksimal dalam proses evakuasi," kata Suhirman yang dikonfirmasi per telefon, yang saat itu memimpin langsung anggotanya dalam tim gabungan. Yudi

Oknum Guru SMA 1 Aniaya Siswanya Sampai Pusing

Palupost.com - Budaya kekerasan tampaknya menjadi wajah kelam negeri ini, Buktinya, kasus kekerasan dalam dunia pendidikan masih saja terjadi. Siswa SMA 1 Palu bernama Reza (16) yang didampingi ayahnya  melapor ke Mapolres Palu dengan Nomor aduan STPL/833/X/2010/Sulteng/Res Palu, Selasa sore (13/10) kemarin. karena mendapat kekerasan  yang dilakukan oleh oknum guru SMA 1 Palu, berinisial HRS (40).


Dihadapan petugas korban menceritakan, peristiwa itu terjadi  Senin (12/10) sekitar pukul 09.00 WIB di sekolah Jalan Gatot Subroto Kelurahan Besusu Barat Kecamatan Palu Timur. Saat dirinya dan rekannya terlambat ikut apel pagi di Sekolah, Korban bersama rekannya, akhirnya dihukum dengan cara berdiri tepat persisi disamping mobil pelaku diparkir. Karena merasa kesal, akhirnya korban dan rekannya, mencoret mobil pelaku dengan menggunakan kuku.
 “ Saya tidak sengaja coret mobil itu, saya kira coretan saya bisa dihapus, eh ternyata tidak bisa dihapus. Tapi sebelumnya, teman saya yang lebih dulu  coret mobilnya, baru saya ikutan.” Ungkap korban.

Karena, melihat mobilnya dicoret sama korban, akhirnya oknum Guru  Bidang Studi Sejarah Kelas I, naik pitam dengan menganiaya korban dengan cara menampar serta memukul korban dibagian kepala, sehingga membuat korban jadi pusing.” Mungkin  karena saya sudah terlambat terus coret mobilnya, dia langsung pukul saya. Tapi herannya, ko cuman saya yang dipukuli hingga kepala saya jadi pusing. Padahal, teman saya juga yang lebih dulu mencoret mobilnya, tapi tidak dipukulnya.” Bebernya.

Akibat Hentakan tangan kosong oknum guru ke bagian kepala korban, sehingga membuat kepala pelajar kelas III IPS tersebut kesakitan, bahkan kepalanya  terasa pening dan tidak bisa pulang menggunakan motor  akibat penganiayaan dideritanya waktu itu.
Ditempat yang terpisah, Kepala Sekolah SMA 1 Palu, Drs Abd Charis Msi, yang dikonfirmasi media ini per telefon, mengungkapkan, kalau peristiwa penganiayaan yang dilakukan oleh bawahannya itu memang benar terjadi, pihaknya sudah melakukan pemanggilan dan disertai teguran terhadap pelaku. “ Saya sudah panggil pelakunya, dan dia mengakui perbuatanya. Sebenarnya kejadian ini tidak perlu diberitakan, emang pantas diberitakan.” Terangnya.
Sementara itu ayah korban yang ditemui kemarin di Polres Palu mengaku, seharusnya peristiwa ini tidak perlu terjadi, oknum guru tersebut harus melakukan pembinaan terhadap siswanya, bukan melakukan penganiayaan seperti itu. “ Kalau mau diganti rugi itu tidak masalah persoalan coret mobil, tapi jangan melakukan penganiayaan seperti itu, apalgi anak saya sampai mengalami pusing-pusing setelah di pukul sama gurunya.” Tegasnya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal ( Reskrim) Polres Palu AKP Darno yang dikonfirmasi via SMS semalam, membenarkan aduan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum guru tersebut. Sementara ini pihaknya masih melakukan pendalaman terkait laporan dari korban penganiayaan itu. “ Saat ini kami masih melakukan pendalaman aduan dari korban. Yang jelas kami akan melakukan pemanggilan terhadap pelaku untuk dimintai keterangannya.” Imbuh Darno sapaan akrabnya. Yudi

Warga Duyu Tewas Terjepit di Truk


Palupost.com – Naas bagi, Fikar (30) warga Jalan Malontara Kelurahan Duyu tewas akibat terjepit truk saat memandu truk yang hendak mundur.
Orangtua korban, Siti (57) di Sat Lantas Polres Palu, kemarin (12/10), menuturkan peristiwa yang menimpa anaknya itu terjadi Kamis lalu (7/10) sekitar pukul 16.00 di Jalan Zebra. Saat itu korban bersama sepupunya, akan mengantarkan timbunan menggunakan truk ke sebuah rumah di Jalan Zebra. Ketika sampai di lokasi korban turun dari truk dan memandu truk yang sedang mundur. Tiba-tiba ban truk terperosok ke dalam lubang bak pembuangan. Saat itu korban yang berada di belakang truk dan berdempet dengan tembok langsung terjepit, hingga tewas di tempat. “Meninggal terjepit di truk dia kasian,” kata Siti dengan nada sedih.
Siti mengungkapkan, sekitar 1 jam anaknya terjepit di tembok baru dapat evakuasi setelah beberapa warga menghancurkan tembok yang menjepit tubuh korban. Tubuh korban saat dievakuasi mengalami luka serius, di bagian dada hancur. Kedatangan Siti bersama beberapa saudaranya ke Sat Lantas Polres Palu, menanyakan proses asuransi, karena anaknya memiliki SIM. “Tidak tahu mau urus dimana Asuransi, makanya saya dating ke Polres. Anak saya itu pekerjaannya sopir truk. Waktu itu dia temani sepupunya antar pesanan timbunan, tapi dia meninggal disitu sudah. Saya ke Polres mau Tanya status Asuransi anak saya karena dia ada SIM,” ujarnya.
Kasat Lantas Polres Palu, AKP Eddwi Kurniyanto yang dikonfirmasi, mengatakan kasus kecelakaan itu kemungkinan besar ditangani oleh Reskrim karena TKP kecelakaannya bukan di Jalan Raya tapi di pemukiman warga. Soal asuransi, kata Eddwi Kurniyanto menunggu proses pemeriksaan dari pihak Jasa Raharja dan menunggu hasil pemeriksaan Reskrim. “Kasus ini kemungkinan ditangani Reskrim karena bukan kecelakaan di Jalan Raya tapi di lokasi pemukiman. Soal asuransi yang tahu persis adalah Jasa Raharja,” pungkasnya. Yudi




Polda Gelar Sidang Disiplin Insiden Buol


Palupost.com – Setelah sempat tertunda beberapa kali, pelaksanaan sidang Disiplin anggota Polri yang terlibat kerusuhan Buol, dipastikan digelar hari ini Rabu (13/10). Sidang yang direncanakan digelar di tiga tempat, itu akan dihadiri Kapolda Sulteng.
Pelaksana Harian Kabid Humas Polda Sulteng, Kompol Kahar Muzakkir, Selasa (12/10), menjelaskan sesuai penetapan Kapolda Sulteng Brigjen Pol Drs Muhammad Amin Saleh jadwal persidangan digelar  besok (hari ini, red) tidak akan mundur lagi.
Proses persidangan  menurut, Kahar Muzakkir akan digelar di tiga tempat, yakni Aula Halim Mina, Mako Brimob Polda Sulteng, dan Aula Torabelo. Sidang juga akan digelar secara bertahap yang direncanakan di gelar tiga sampai empat hari. “Sidang bukan hanya satu hari, kemungkinan tiga atau empat hari. Cuma data siapa saja yang disidang hari Rabu masih ada di Propam,” ujarnya.
Untuk jumlah personel yang akan mengikuti sidang disiplin, ada 25 orang dari Wakapolres ke bawah. Dari 25 orang itu berkas pelanggaran sidang, dibagi menjadi empat TKP yaitu, TKP Balapan Liar, TKP Sel Polsel Biau dan TKP penembakan.  Untuk Kapolres Buol AKBP Amin Litarso tidak termasuk dalam daftar atau berstatus terperiksa. Kapolres Buol, kata Kahar Muzakkir saat ini masih berstatus sebagai saksi dan sementara dalam proses pemeriksaan oleh tim dari Mabes. “Kapolres tidak termasuk dalam daftar yang akan disidang disiplin. Kapolres yang berwenang melakukan pemeriksaan adalah ada tim dari Mabes dan sampai saat ini status Kapolres Buol sampai saat ini masih saksi,” ujarnya. Yudi