Sabtu, 30 Oktober 2010

Polda Sulteng, Amankan Mobil Truk Kosong Milik Pengusaha Kayu

Palupost.com - Polda Sulteng menangkap dua truk yang tidak ada muatannya. Dua truk masing-masing bernomor polisi DN 8669 AO dan DN 8690 AT diparkir di luar halaman belakang Polda Sulteng. Truk yang berwarna merah itu sama sekali tidak memiliki muatan alias bagian belakang truk kosong melompong.

Sumber di Polda Sulteng, Minggu (31/10) kemarin mobil truk itu adalah truk yang sebelumnya pernah diamankan di Polda Sulteng bulan September lalu, atas laporan pencurian kayu. Sebelumnya truk yang diamankan di Polda Sulteng tiga unit masing-masing truk memiliki muatan Kayu Ebony. Truk yang ditahan di Polda adalah truk milik seorang pengusaha Kayu Ebony yang sering beroperasi di wilayah Pantai Barat. 

Polda Sulteng yang dikonfirmasi melalui Pelaksana Harian Kabid Humas Polda Sulteng, Kompol Kahar Muzakkir, mengatakan truk itu adalah truk yang pernah memuat Kayu Ebony yang dilaporkan seorang pengusaha kayu atas nama Mansur. 

Karena saat dilakukan pemeriksaan kepemilikan kayu tersebut masih simpang siur, pelapor dan terlapor sama-sama bertahan dengan dokumen yang ada sehingga barang bukti Kayu Ebony dikembalikan ke Industri CV Army Jaya daerah Pantai Barat Kabupaten Donggala. Setelah kayunya diturunkan, truknya yang memuat kayu-kayu tersebut kembali dibawa ke Polda Sulteng sebagai barang bukti (Babuk) dimana diketahui kalau Dua truk tersebut milik seorang pengusaha kayu bernama Aspar.

Sementara itu, pemilik truk tersebut (Aspar-Red) yang dikonfirmsi media ini via Sms, tidak dibalas. Sampai berita ini diterbitkan pemilik truk tersebut belum dapat dikonfirmasi. Yudi

Polres Palu, Tunggu Waktu Bekuk Komplotan Curanmor

Palupost.com - Polres Palu berjanji akan mengungkap pelaku Curanmor yang belakangan terakhir maraknya beraksi di di Kota Palu, hingga kini belum juga terungkap. Para pelaku hingga kini masih berkeliaran di Kota Palu dan belum berhasil ditangkap polisi. 

Kasat Reskrim Polres Palu, AKP Darno, yang dikonfirmasi Minggu (31/10) kemarin  mengaku, sudah memiliki indentitas dan petunjuk komplotan pelaku Curanmor yang sering beraksi di Kota Palu. “Kami sudah memiliki identitas pelaku, sedikit lagi pelaku-pelakunya kami akan tangkap,” katanya. 

Barang Bukti sepeda motor hasil Curanmor, imbuh Darno, juga sudah diindentifikasi dimana keberadaannya dan siapa saja yang memakainya. 

Menurutnya, para pelaku Curanmor saat ini diidentifikasi berada dalam Kota Palu dan sementara dalam pengintaian anggota Buru Sergap (Buser) Reskrim Polres Palu. Tinggal menunggu waktu yang tepat para pelaku akan dibekuk. “Takutnya kalau sudah diekspos di media, para pelaku termasuk otak pelakunya melarikan diri ke luar kota sehingga menghambat penangkapan. Pokoknya sabar saja, kalau kami sudah tangkap pasti kami beritahu,” ungkap Darno. Yudi

Brimob Kelapa II Di Pulangkan Ke Jakarta

Palupost.com - Sebanyak 170 personel Brigadir Mobil atau satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) yang dikirim Mabes Polri untuk membantu pengamanan dan pemulihan pasca insiden berdarah di Kabupaten buol, selama hampir 4 Bulan bertugas, akhirnya dipulangkan kembali ke Jakarta, Sabtu malam (30/10) pecan kemarin di Bandara Mutiara Palu.

Pasukan polisi pilihan itu tiba di Palu, pada Bulan Agustus lalu untuk diberangkatkan ke Buol, untuk bertugas selama hampir 4 bulan lamanya. "Mereka di kirim kemari untuk penambahan pengamanan," kata Wakapolda Sulteng Kombes Pol Dewa Parsana, melalui juru bicara Polda Sulteng Kompol Kahar Muzakkir yang dikonfirmasi media ini.

Polisi berpakaian hitam-hitam itu diangkut dari Kabupaten Buol dengan menggunakan tujuh buah mobil bus dan tiga mobil truk milik polisi. Pasukan tambahan sebanyak 170 personel dari Satuan 3 Pelopor Mabes Polri itu didatangkan dilengkapi dengan senjata lengkap dan sekitar pukul 20.00 Wib, Polisi berpakaian hitam tersebut diberangkatkan dari Palu menuju Jakarta dengan menggunakan Pesawat Lions Air.

Menurut Kahar, pasukan tambahan itu dikirim ke Buol agar keamanan di kota tersebut semakin kondusif. Brimob tambahan itu juga sekaligus menggantikan Brimob dari Kota Tolitoli yang sudah dua bulan bertugas pengamanan aksi unjuk rasa menurunkan Bupati di Buol beberapa bulan lalu.

Sebelumnya, satu SSK Brimob Polda Sulawesi Tengah juga telah diberangkatkan ke Kota Buol beberapa jam setelah insiden Buol berdarah pecah antara polisi dengan warga sipil. Pengiriman pasukan Brimob itu juga didukung dengan satu unit "Barracuda" sebagai pendukung kendaraan operasional di lapangan. Selain untuk pengamanan dan pengayoman masyarakat Buol pasca kerusuhan, Brimob itu juga akan ditugaskan melakukan pengamanan lebaran Idul Fitri. Yudi

Polisi Sisir, Pelaku Pelemparan Rumah Tersangka Penikaman


Palupost.com - Sejumlah Polisi berpakaian Dinas dan preman dari Polres Palu  dan Polsek Palu Selatan, Sabtu (30/10) siang pekan kemarin, melakukan penyisiran sampai  ke hulu sungai terhadap pelaku pelemparan rumah milik pelaku penikaman (Riskan-Red),  di Jalan Lembuh Kelurahan Tatura Kecamatan Palu Selatan.

Dari informasi yang berhasil dihimpun media ini di Tempat Kejadian Perkara (TKP), sekitar pukul 14.00 Wita kemarin, bahwa di lokasi tersebut sempat terjadi ada pelemparan terhadap rumah milik tersangka, yang dilakukan oleh orang tidak dikenal, sehingga memicu ketegangan antara kedua belah pihak pada waktu.

“ Kita Panik, setelah mendengar atap rumah kami dilempar orang sebanyak Satu Kali jadi semua orang berhamburan lari dan bersiap-siap untuk menunggu penyerangan. Sebelumnya Jum’at malam sekitar pukul 11.00 Wib, tempat kami juga dilempari orang, untung tidak ada batu mengenai kami.” Tutur sumber yang yang identitasnya tidak mau ditulis, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di TKP.  

Aparat Kepolisian dari Polres Palu dan Polsek Palu Selatan, setelah menerima laporan isu penyerangan tersebut, langsung cepat tiba di TKP untuk melakukan penyisiran terhadap pelaku pelemparan tersebut kebagian hutan-hutan dibelakang rumah dan hulu sungai yang dicurigai dijadikan tempat persembunyian pelaku pelemparan.

Setelah selama satu jam melakukan penyisiran, sejumlah anggota Polisi yang menngunakan senjata lengkap tersebut, tidak menemukan pelaku pelmparan. Hanya saja sejumlah warga yang berlokasi di Daerah tersebut, dimintai keterangan oleh Polisi untuk melakukan penyisiran terhadap pelaku.

Dari Pantauan media ini di TKP kemarin, tampak terlihat sejumlah warga sempat berjaga-jaga, untuk antisipasi isu penyerangan kembali terhadap rumah tersangka. Ada juga sebagaian warga, yang berlokasi di daerah tersebut, memilih untuk mengungsi semntara, untuk antisipasi isu penyerangan. Yudi


Terkait Bentrok Saat Unjuk Rasa Mahasiswa Stain, Adukan Polisi Ke Deprov

Palupost.com - Empat orang mahasiswa yang menjadi korban pemukulan oleh polisi saat unjuk rasa berakhir bentrok lalu, akhirnya datang  mengadu ke anggota DPRD Sulawesi Tengah guna meminta keadilan. 

"Saya minta keadilan ditegakkan karena polisi telah melakukan pemukulan terhadap mahasiswa," kata mahasiswa korban pemukulan yang bernama Taufik, Jumat (29/10) pekan lalu. Taufik sendiri mengaku dipukuli oleh polisi saat melakukan unjuk rasa memperingati Hari Sumpah Pemuda ke 28 di depan Kantor DPRD Sulawesi Tengah, Kamis (28/10) pecan lalu. 

Mahasiswa STAIN Datokarama Palu itu dipukuli oleh sejumlah polisi karena diduga memecahkan lampu teras gedung DPRD Sulawesi Tengah. "Kalau memang bersalah, kenapa saya harus dipukul?" kata Taufik yang mengaku dipukul lebih dari empat kali. 
Hamzah, koordinator aksi saat itu, akan melaporkan pemukulan itu ke Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Sulteng. "Ini harus diusut tuntas. Jangan biasakan polisi melakukan tindakan represif saat mengamankan unjuk rasa," katanya. 

Dalam unjuk rasa yang berakhir ricuh itu, lima mahasiswa dilaporkan mengalami luka memar akibat dipukuli polisi. Briptu Ferdiansyah mengalami salah urat akibat terjatuh dan 
terinjak-injak peserta aksi saat melakukan pengamanan. Seorang wartawan juru fhoto salah satu surat kabar local, juga mengalami luka di bagian jidat karena terkena lemparan batu yang diduga dari peserta aksi. 

Anggota DPRD Sulawesi Tengah Ridwan Yalidjama yang menemui mahasiswa mengaku sudah membicarakan kasus ini kepada Wakapolda Sulawesi Tengah. "Kalau memang ada bukti, segera laporkan ke pihak berwenang," ujar Ridwan. Yudi