Senin, 04 Oktober 2010

Puluhan Senjata Api Ilegal Dimusnakan di Palu

Tribuntengah.com – Sebanyak 207 pucuk senjata api yang terdiri dari laras panjang, 96 laras pendek, rangkaian laras rakitan sebanyak 17 pucuk, Rangkaian Popor rakitan 5 pucuk, Dum-Dum 3 pucuk, Peluncur anak panah 5 pucuk, M 16 A1 satu pucuk, Munisi Kaliber 5.56 mm, Colt 7,62 mm, 11 mm, 12,7 mm, 9 mm, 7, 62 mm, TT, Garent sebanyak 2.623 Butir, Munisi Bom rakitan 5 butir, Granat nanas pecahan tajam pindad 2 butir, Granat nanas isian kosong 3 butir, Granat SPE-A2 pindad 2 butir, Alkapjat Magazen M 16 A1 sebanyak 10 buah, Magazen PM 2 buah, Magazen Pistol 1 buah, Magazen AK 47 1 buah, yang illegal hasil sitaan Jajaran Korem 132 Tadulako Palu  dimusnahkan di Lapangan Watulemo, pada Selasa (5/10) kemarin.
Pemusnahan senjata api yang kebanyak dari hasil rakitan itu dilakukan oleh Pangdam VII  Wirabuana Mayjen TNI Amril Amir, Yang didampingi Kapolda Sulteng Brigjen Pol M Amin Saleh,   Danrem Letkol Inf Kav Tahmrin Marzuki, Gubernur Sulteng, HB Paliudju, para Bupati,  serta unsur Muspida di Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah tersebut.

Pangdam VII Wirabuan Mayjen Amril Amir, melalui Danrem 132 Tadulako Kol Kav Thamrin Marzuki  mengatakan, senjata api yang dimusnahkan itu hasil sitaan baik melalui razia maupun penangkapan yang dilaksanakan jajaran Korem 132 Tadulako dari Tahun 2009 hingga 2010, di Wilayah Kabupaten Poso dan sekitarnya yang diduga sisa dari konflik horizontal yang terjadi sebelumnya. 'Pihaknya rutin melaksanakan razia termasuk operasi untuk menyita senjata api yang umumnya dibuat rakyat tersebut,' ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, pemusnahan senjata api tersebut untuk mengurangi tindak kejahatan yang sering dilakukan selama ini yang kebanyakan menggunakan berbagai jenis senjata. Berdasarkan data senjata api yang dimusnahkan itu terbanyak berasal dari Kabupaten Poso ada 207 puncuk untuk laras panjang. Yudi 


HUT TNI Ke- 65 Di Sulteng Sukses

Tribuntengah.com - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke- 65 Tentara Nasional Indonesia (TNI),  jajaran Korem 132 Tadulako Sulteng, yang digelar  di lapangan Watulemo Walikota Palu, pada Selasa (5/10), berjalan dengan  sukses. Pada acara itu, Pangdam VII Wirabuana  Mayjen TNI Amril Amir bertindak sebagai  Inspektur Upacara (Irup), sedangkan Danrem Kol Kav Thamrin Marzuki sebagai Komandan Upacara.




Pasukan upacara, selain personil TNI, Polri, LLAJ dari dinas perhubungan, PNS dan anggota Polisi Pamong praja serta Pramuka. Acara dihadiri Gubernur Sulawesi Tengah,HB Paliudju, Walikota Palu H Rusdy Mastura, para Bupati, unsur muspida, serta sejumlah pengurus organisasi masyarakat. Pangdam Mayjen TNI Amril Amir, pada kesempatan itu membacakan amanat panglima TNI. Ia mengatakan, sejarah telah mencatat bahwa TNI lahir dari rahim perjuangan bangsa Indonesia, kemudian tumbuh dan berkembang melanjutkan pengabdian pada ibu pertiwi selalu bersama-sama dan manunggal dengan rakyat. 


Derap langkah pengabdian TNI menyertai perjalanan bangsa telah ditembus dengan begitu banyak pengorbanan harta benda, keringat, air mata, tetesan darah, bahkan jiwa raga dari para pendahulu. Semua itu merupakan pengorbanan yang tulus ikhlas demi kepentingan dan kejayaan serta keharuman nama bangsa Indnesia.Sebagai generasi penerus TNI, sudah seharusnya kita sampaikan rasa hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh prajurit dan rakyat pejuang yang telah mendidikasikan diri dan hidupnya kepada TNI, bangsa dan negara.



Sementara itu, atraksi Pemburuan serta penanggulangan para kolompok separatis dan Teroris menjadi bagian dalam acara tersebut, dengan menggelar simulasi penggrebekan tempat persembunyian teroris yang dilakukan sejumlah Defile pasukan  prajurit TNI dari kesatuan Riders yonif Raksatama 711 Tadulako, dan atraksi seni beladiri ketangkasan Yongmodo, Merpati putih/Doublestick yang dipertontonkan dari Kompi senapan 711 turut memeriahkan serta mengagumkan sejumlah undangan yang hadir pada  acara HUT TNI ke- 64. Yudi


 

BACOK SATU KELUARGA MASUK RUMAH SAKIT

Tribuntengah.com Anton (38) warga Bambalanutu Kabupaten Mumuju Utara Provinsi Sulawesi Barat, terbaring di ruang perawatan tahanan di rumah sakit Bhayangkara, kemarin (4/10). 
Anton disebut-sebut sebagai tersangka pembacokan satu keluarga, Bapak dan dua anak warga Dusun Simajo Kecamatan Sarjo Kabupaten Mamuju Utara Sulawesi Barat. “Dari keterangan korban yang menjadi korban pembacokan yaitu Junaidi, Heeti dan Yansa, yang melakukan adalah tersangka Anton. Tersangka Anton sendiri mengalami luka bacok setelah dibacok juga oleh ketiga korban,” ujar seorang anggota Polisi yang menjaga tersangka di rumah sakit Bhayangkara yang minta identitasnya disebutkan.

Menurut sumber, peristiwa itu terjadi Minggu (3/10) malam sekitar pukul 20.00 di Dusun Simajo Kecamatan Sarjo Kabupaten Mamuju Utara Sulawesi Barat. Saat itu tersangka yang mengendarai sepeda motor langsung membacok korban Junaidi dengan sebilah parang. Junaidi yang kena bacokan lari ke rumahnya. Tersangka yang terus mengejar Junaidi, langsung masuk ke dalam halaman dan ikut membacok kakak Junaidi, Hetti dan ayah mereka Yansa hingga mengalami luka robek di beberapa tubuh. Yudi

POLDA SULTENG PERIKSA EMPAT PANITIA TENDER *TERKAIT LIMA PROYEK DISBUN DIDUGA ADA UNSUR KKN

Tribuntengah.com Polda Sulteng terus mengembangkan pengaduan terkait lima paket proyek di Dinas Perkebunan (Disbun) Sulteng yang diduga sarat KKN dan melanggar aturan. 


Pelaksana Harian Kabid Humas Polda Sulteng, Kompol Kahar Muzakkir, Senin (4/10), mengatakan sesuai keterangan dari Kasat III Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polda Sulteng AKBP Budy Karyono, penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap 4 panitia proyek terkait dengan aduan dari beberapa kontraktor. “Pemeriksaannya sementara berlangsung di penyidik Tipikor,” ungkap Kahar Muzakkir tanpa mau membeberkan nama keempat panitia yang diperiksa. 


Kahar Muzakkir menjelaskan, pemeriksaan keempat orang yang masuk dalam panitia untuk mengembangkan laporan dari beberapa perwakilan perusahaan terkait adanya aduan paket proyek yang dinilai menyalahi aturan dan ada dugaan KKN dalam pelaksanaan tendernya. Pemeriksaan tersebut, bukan bersifat pemeriksaan seperti halnya pemeriksaan saksi atau tersangka. Keempat panitia dimintai keterangan dengan cara wawancara untuk mengetahui seperti apa prosedur pelaksanaan tender proyek sesuai dengan isi aduan yang disampaikan pihak perwakilan perusahaan. Yudi 


MAYAT TERAPUNG DI LAUT BELUM JELAS

Tribuntengah.com  Hingga Senin (4/10/2010) identitas pria yang ditemukan nelayan terapung di pantai Talise, dalam kondisi tewas dan membusuk Sabtu lalu (2/9/2010), belum jelas identitasnya. 


Menurut Kapolres Palu, AKBP Deden Garnada, pihaknya hingga, kemarin belum mendapatkan identitas korban yang ditemukan terapung di Pantai Talise. 


Mantan Kapolres Morowali itu mengungkapkan, ia sudah memerintahkan anggotanya untuk terus mencari tahu identitas korban dengan ciri-ciri korban yang. “Anggota saya masih mencari tahu. Belum ada petunjuk siapa sebenarnya korban itu.,” singkatnya. 


Sampai dengan Senin sore (4/10/2010), belum ada pihak keluarga yang mencari atau sekadar menanyakan ciri-ciri korban yang satu malam disimpan di kamar mayat RSUD Undata. Seperti diberitakan sebelumnya Nelayan menemukan sesosok mayat pria terapung di laut di depan Direktorat Lalu Lintas Jalan Raja Moili. 


Samsul warga Jalan Cumi-Cumi nelayan yang pertama kali melihat sosok mayat terapung, menuturkan awalnya ia bersama temannya sedang mencari udang menggunakan jaring. Ketika melihat kearah depan ia melihat ada seperti orang yang terapung di laut. Yudi


MAARUF DIPERIKSA UNTUK MELENGKAPI BERKAS SATU TERSANGKA

Tribuntengah.com – Pemeriksan Mantan Bupati Tolitoli, Maaruf Bantilan oleh Penyidik Satuan III Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polda Sulteng, Selasa lalu (28/9) untuk melengkapi berkas pekara salah satu tersangka dugaan korupsi pembuatan akta tanah di pasar Susubolan, Sawil A Haka. 


Kasat III Tipikor Polda, AKBP Budi Karyono, Senin (4/10/2010), menjelaskan Maaruf Bantilan saat itu dimintai keterangan untuk melengkapi berkas perkara tersangka Sawil A Haka. Penyidik merasa perlu dan melayangkan surat panggilan sebagai saksi terhadap mantan Bupati Tolitoli Maaruf Bantilan dan Selasa lalu Maaruf Bantilan akhirnya memenuhi panggilan dan saat itu juga Maaruf Bantilan langsung diperiksa penyidik Tipikor Polda Sulteng. 


Menurut Budi Karyono, berkas tersangka Sawil A Haka sementara dalam penyelesaian berkas tahap I ke Jaksa, setelah mendapat penjelasan dari Maaruf Bantilan. “Kalau berkasnya sudah rampung Minggu ini, rencanakan berkas tahap I segera dilimpahkan ke Jaksa,” tandasnya. Yudi


Propam Polda Sulteng, Siap Sidang Disiplin Polisi Buol

Tribuntengah.com  Kasubid Provos Polda Sulteng, Kompol Bambang, Senin kemarin (4/10/2010), menegaskan pihaknya sudah menagendakan pelaksanaan sidang disiplin terhadap anggota Polres Buol yang ditetapkan sebagai terperiksa. 
Sesuai rencana Bidang Propam akan melaksanakan disidang Kamis pekan ini (7/10/2010). “Agenda sidang disipilin kalau tidak berubah Kamis ini sudah sidang,” tuturnya. 

Perwira dengan satu melati dipundaknya menjelaskan sidang disiplin akan digelar secara maraton. 

Sesuai dengan hasil pemeriksaan di Bagian Propam Polda Sulteng 26 personel Polres Buol dinyatakan sebagai Terperiksa dan beberapa berkas perkaranya sudah siap untuk sidang Disiplin. “Sampai saat ini jumlah Terperiksa ada 26 orang dengan jumlah berkas 19 yang akan diajukan untuk sidang Disiplin,” imbuhnya. Yudi